Pages

Wednesday, May 15, 2013

Contoh




MISSION HMI

Sindikasi
Disusun guna memenuhi persyaratan sebagai peserta Senior Course ( SC )
HMI Cabang Cilegon






Disusun oleh :

Bani Ahmad


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM  ( HMI )
CABANG PANDEGLANG
2011


Daftar Isi


Daftar isi ………………………………………………………………….              I
Pendahuluan ………………………………………………………………                        1
Alokasi waktu …………………………………………………………....               2
Target pembelajaran khusus ……………………………………………              3
Target pmbelajaran khusus ……………………………………………                3
Pokok bahasan/sub pokok bahasan ……………………………………..             3
Pembahasan materi ………………………………………………………             4
Metode penyampaian ……………………………………………………
Tata ruang pelatihan ……………………………………………………
Evaluasi …………………………………………………………………
Referensi
Catatan-catatan












PENDAHULUAN

Tiada untaian kata yang patut hamba ucapkan selain puji syukur hamba kepada Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan keseimbangan di dunia ini dengan dialektika, sehingga dengan rahmatNya manusia dapat berperan serta dalam proses sosial yang sedang berlangsung. Sholoawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang merurapakan sang Revolusioner besar yang mambalikkan piramida struktur sosial, serta mengentaskan kaum marginal dari struktur social yang menindasnya.
Di usianya yang sudah menginjak ke-62 pada 5 Pebruari 2009 lalu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah sedikit banyak telah menunjukkan eksistensi diri melalui segenap kiprahnya dalam perjuangan Keummatan, Keintelektualan dan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia kita tercinta ini. Usia 62 tahun bukanlah waktu yang pendek, apalagi HMI senantiasa berkiprah di tengah dinamika sosial kebangsaan yang terus menerus berubah wujud dan orientasinya. Perjalanan yang panjang itu sungguh merupakan jalan yang penuh liku, pertumbuhan. perkembangan, pematangan bahkan kadangkala juga pembusukan (assasination).
Perubahan yang terjadi dalam tatanan sosial kebangsaan belum dan tiada akan pernah selesai kiranya, ia akan berkembang berdasarkan tuntutan, dorongan, baik dari internal maupun eksternal yang berkesinambungan. Oleh karenanya, dengan demikian kiprah HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua dan terbesar sementara ini di tanah air juga tidak akan pernah berhenti selama HMI belum bergeser dari semangat, cita-cita, asas dan tujuan awal sebagaimana dulu para penggagasnya mencitrakan, yang kemudian lebih dikenal sebagai kualitas insan cita yang menjadi cirri khas organisasi ini. Sehingga melihat hal ini penulis tergerak untuk meneteskan setetes keringat untuk mencoba  memberikan pembahasan tentang Mission HMI dalam rangka Revitalisasi atau bahkan Reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Mission HMI guna memantapkan langkah kader HMI dalam berinteraksi sosial dengan benar baik sesuai dengan cita-cita yang idamkan leluhur bangsa ini, kaum mahasiswa, orang yang peduli pada negeri ini, dan HMI tentunya.
Rerumputan yang kering tak akan dapat memberikan kehidupan tanpa alam tanpa ada hujan dari langit. Demikian juga halnya dengan kita, dalam sebuah perjuangan tak lepas selalu untuk memohon kepada Allah SWT karena tanpa-Nya kita semua tak akan mampu berbuat apa-apa. Tergantung pada kita sendiri akan menulisnya sebagai prasati dengan tinta emas ataukah tinta hitam.




























Materi                         :           Mission HMI
Alokasi waktu            :           4 jam

Target pembelajaran umum
 -   Dapat memahami pengertian Mission HMI baik secara aspek teoritis maupun aspek aplikasi dalam peran serta kader HMI dalam dinamika social sebagi duta-duta keummatan dan kebangsaan.
Target pembelajaran khusus
-          Dapat memahami pengertian Mission HMI.
-          Dapat memahami hubungan Mission secara integral.
-          Dapat memahami serta mengaplikasikan nilai-nilai Mission HMI
Pokok bahasan/sub pokok bahasan
  1. Mission
1.1  Definisi  Mission
1.2  Teori Mission.
1.3  Tujuan Mission..
  1. Mission HMI
2.1  Definisi Mission HMI
2.2  Ruang lingkup Mission HMI.
2.3  Tujuan Mission HMI
2.4  Hakikat keberadaan Mission HMI
2.5  Hubungan Mission secara integral.











PEMBAHASAN

1.   Mission
1.1  Definisi  Mission
Secara harfiyah Mission adalah tugas, perutusan, utusan, tanggung jawab, atau bila digabungkan menjadi tugas dan tanggung jawab yang diemban. Dan secara terminologi, Mission adalah tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini sebagai wujud manifestasi manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
1.2  Tujuan Mission.
Tujuan yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur. Dan tujuan tersebut tak lepas  dipengaruh oleh suatu motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas dimana organisasi tersebut berada.
Mission yang berarti di atas tersebut, diartikan dalam tujuanya keberadaan Mission dalam sekup yang besar maupun kecil (baik perorangan, organisasi, ataupun Negara) adalah sebagai pemberian akan tersematnya suatu term tugas dan tanggung jawab pada setiap manusia secara perseorangan, organisasi, ataupun negara dengan jelas dan terarah. Dan secara fitrah kejadianya, manusia diciptakan tentu ada maksud dan tujuan adanya manusia di bumi ini, sehingga manusia menyadari akan peran, tujuan, dan tanggung jawabnya dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

2       Mission HMI
2.1  Definisi Mission HMI
Mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam setiap diri kader HMI. Setiap kader HMI mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam keberadaanya sebagi instrument kecil dalam negara ini yang diharapkan mampu berinteraksi dalam kehidupan sosial dalam lingkup yang lebih luas, tidak hanya di kampus sebagai kandangnya mahasiswa itu sendiri.
Kader-kader HMI harus mempu dan siap untuk menjadi duta-duta keummatan dan kebangsaan dengan selalu berpegang teguh pada dua komitmen asasi (dua ide dasar kelahiran HMI, yakni:
1.                   Mempertahankan kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2.                   Mensyiarkan agama Islam.
Kesatuan dari kedua wawasan ini (wawasan kebangsaan dan wawasan ke-Islaman) disebut dengan wawasan integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat bangsa Indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga Negara dan umat Islam Indonesia.
2.2  Ruang lingkup Mission HMI.
Rumusan Mission HMI tergambar dalam tujuan HMI “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT”. (Pasal 4 AD HMI). Dari tujuan diatas dapat didimpulkan menjadi 5 rumusan kualitas Insan Cita HMI yaitu:
1.      Kualitas Insan Cita Akademik
2.      Kualitas Insan Cita Pencipta
3.      Kualitas Insan Cita Pengabdi
4.      Kualitas Insan Cita Bernafaskan Islam
5.      Kualitas Insan Cita yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhi Allah subhanallah uta’ala.
1.      Kulaitas Insan Cita Akademik
a.       Berpendidikan tinggi,  berpengetahuan luas, mampu berfikir rasioanal, objektif dan kritis.
b.      Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan  apa yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan penuh kesadaran.
c.       Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai denga jurusan ilmu yang dipilihnya baik secara teoritis maupun teknis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.
2.       Kulaitas Insan Cita Pencipta
a.       Sanggup melihat kemungkinan –kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bermanfaat dengan bertolak dari apa yang ada.
b.      Berjiwa penuh dengan gagasan-gasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
c.       Bersifat independent dan terbuka dan tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi kreatifnya dapat dikembangksn dan menemukan  bentuk indahnya.
d.      Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang dissemangati ajaran islam.
3.      kualitas Insan Cita Pengabdi
a.       Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama manusia.
b.       Sadar membawa tugas insan pengabdi bukan hanya membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya juga baik.
c.       Insan akademis pencipta dan pengapdi adalah insan yang pasrah cita-citanya yang ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
4.      kualitas Insan Cita Bernafaskan Islam
a.       Islam telah menjiwai dan memberikan pedoman pada pola pikir dan pola laku. Islam akan menjadi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan mission islam. Dengan demikian islam telah menafasi dan menjiwai karya-karyanya.
b.      Ajaran islam telah membentuk unity of personality dalam dirinya. Nafas islam telah membentuk pribadi yang utuh tercegah dari split personality, tidak pernah ada dilema antara dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim. Insan ini telah mengintegrasikan masalah suksenya pembangunan nasional bangsa kedalam suksenya perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya
5.      Kualitas Insan Cita Yang Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Oleh Allah SWT.
a.       Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat dari perbuatanya sendiri, sadar bahwa menempuh jalan yang benar diperlikan adanya keberanian moral.
b.      Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis.
c.       Rasa tanggung jawab dan rasa takwa kepada allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
d.      Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat adil makmur.
e.       Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukanya sebagai kholifah fil ardh yang harus melaknanakan tugas-tugas kemanusiaan.

2.3  Tujuan Mission HMI
            Dengan adanya Mission HMI secara jelas dimaksudkan agar kader-kader HMI menyadari akan peran dan kapasitasnya sebagai mahasiswa dan kader HMI sebagai duta-duta kebangsaan dan keummatan yang selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupanya dan mewarnai dinamika kehidupan, tentunya dengan term-term yang dijelaskan awal tadi memberikan gambaranakan tugas dan tanggung jawab yang besar yang sebagai keharusan untuk dilakukan dalam setiap diri kader HMI.
2.4  Hakikat keberadaan Mission HMI
     Dalam petikan tujuan HMI yang menggambarkan demi kepentingan dan kebutuhan agar HMI tetap eksis. Dengan asas Islam, fungsi sebagi organisasi kader yang independent, lengkap dan beratlah sudah tugas dan tanggung jawab yang musti diemban HMI.
Tanggung jawab tersebut terimplementasi melalui kiprah sepak terjang HMI dalam setiap aktifitasnya, dan penilaian terhadap HMI pun senantiasa harus menggunakan dua prespektif ruang dan waktu sekaligus, yakni “present prespective” dan “future prespective”. Prespektif sekarang ini menandai semua aktifitas riil HMI dalam menanggapi dinamika kekinian, dan prespektif masa depan dilandasi kenyataan bahwa HMI “hanyalah” organisasi yang menghimpun mahasiswa-mahasiswa yang kiprah konkritnya dalam kehidupan baru akan berlangsung di masa depan.
Usia tua bagi sebuah organisasi sering kali mengindikasikan sejumlah kontradiksi, di satu sisi mengindikasikan sebuah kematangan suatu organisasi, dengan ditunjukkanya bagaimana organisasi tersebut mempertahankan diri dan mengembangkan kehidupan keorganisasian, tatanan, sistem, kedisiplinan, perangkat maupun atribut-atribut organisasi tersebut. Namun di sisi yang lain juga dimungkinkan melekatnya sejumlah unsur berbahaya yang tipikal seperti arogansi, budaya membatu (terkesan stagnan/ statis) maupun establishme pada suatu organisasi tersebut, atau dapat dimungkinkan juga diibaratkan kereta, semakin lama semakin rapuh yang akhirnya rusak, alias the end. Suatu pernyataan yang tidak sama sekali tidak kita inginkan akan tersemat dalam HMI ini. Naudzubillah min dzalik.
Mengenai budaya membatu (trend stagnation yang mulai menjangkiti tubuh tua HMI) yang meski masih minor, namun mutlak membutuhkan semacam katarsis. Bisa dilihat pengaruhnya mulai kelihatan pada bagaimana dewasa ini demikian lamban dalam merespon berbagai dinamika bangsa. Sehingga faktor “kurang gesit dan kurang tanggap” atau bahkan bahasa saya boleh dibilang lemahnya syahwat HMI dalam merespon dinamika keummatan dan kebangsaan menunjukan bahwa ada sejumlah lemak dan kolestrol yang cenderung menjadi penyakit dalam diri HMI. Sehingga diperlukan sejumlah perangkat anti virus untuk mendeteksi dan mencandra jenis penyakit HMI berikut penyebab-pentebabnya agar dapat dicari jalan keluarnya secara tepat, efisien dan dan efektif agar dalam menjalankan mission HMI tidak menemui virus yang berarti dan mematikan, mengingat berbicara tentang HMI berarti pula memperbincangkan nasib sekian ratus ribu mahasiswa-mahasiswa lain yang menjadi anggotanya, sehingga perencanaan yang matang mutlak diperlukan. Sehingga mutlak akan pemahaman sekaligus aktualisasi Misson HMI dalam setiap diri kadernya.
2.5  Hubungan Mission secara integral.
            Hubungan antara identitas, asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral adalah dimaksudkan dalam pencapaian dan memperjuangkaan mission HMI secara utuh dan menyeluruh satu sama lain bersifat saling berpengaruh dan menentukan yang tidak bisa di pisah-pisahkan.
            Dalam diri seorang anggota HMI yang bernuansa independent harus :
1.      Senatiasa memperdalam hidup kerohanian agar menjadi luhur dan bertakwa kepada Allah SWT.
2.      Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, HMI hanya komitmen kepada kebenaran.
3.      Jujur pada dirinya dan orang lain dan tidak mengingkari hati nuraninya.
4.      Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional jika berhadapan orang yang berpendirian berbeda.
5.      Bersifat kritis dan berfikir bebas dan kreatif.







Metode penyampaian :
Adapun metode yang digunakan dalam proses penyampaian materi Mission adalah dengan cara Penyampaian, Diskusi, dan tanya jawab. Pentampaian dan tanya jawab berbentuk format seperti huruf U yang dimana pemateri dapat menyampaikan materi dengan peserta dapat memperhatikan dan menyampaikan permasalahan tentang Mission langsung kepada pemateri yang ada di depan masing-masing peserta, dan diskusi dibuat per kelompok dengan didampingi dan diperhatikan oleh pematerinya.
Tata ruang latihan :
Adapun metode yang digunakan dalam tata ruang pelatihan ini adalah berbentuk huruf U, dimaksudkan para peserta pelatihan dapat langsung memperhatikan pemateri yang menyampaikan materi Mission tanpa pemateri membelakangi peserta, dan pemateri dapat langsung mengisi materi dengan focus dengan senantiasa memperhatikan per peserta.
Evaluasi :
Metode kuantitaf ( angka/obyektif ).
            Adapun sistem penilaian kuantitatif adalah dengan adanya sebuah penugasan materi. Misalnya membuat ringkasan dari materi yang sudah ada ataupun mengerjakan soal terkait tentang materi. Selain itu ada juga penilaian yan bersifat afektif, kognitif dan psikomotorik. Dan metode kuantitatif dapat dinilai dengan huruf/ subyektif .
Referensi :
Andrawijaya, I.Adam, Perilaku Organisasi Kemahasiswaan. Bandung: Sinar      Baru, 1999
Darmaningtyas, dkk. Membongkar Dan Kebebasan Akademik, Yogyakarta : YPZLPM, 1985
Liliweri, Alo. Kepemimpina. Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997
Safaria, Triantoro. Kepemimpinan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004
     


Tuesday, May 14, 2013

Bani Ahmad (Nu'man Fauzi):

Bani Ahmad (Nu'man Fauzi):

Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara

TEMPO.CO, Jakarta - Korban perbudakan buruh pabrik panci di Tangerang, Dirman, mengisahkan upaya pelariannya yang gagal hingga berujung digebuki. Dirman tertangkap tak lama setelah berhasil menyelinap dari pabrik, November 2012. "Saya ditangkap oleh tentara," katanya saat ditemui Tempo, Rabu, 8 Mei 2013. Kala itu, Dirman mencoba kabur pada pukul 04.00. Dia tidak bisa mengingat tanggalnya. "Yang pasti tiga hari setelah saya mulai bekerja," kata dia. (Baca: Perbudakan Buruh Dibaking Oknum TNI dan Brimob)

Dirman mencoba kabur dengan berpura-pura mencuci tangan di halaman depan rumah Yuki Irawan, sang bos, yang sekaligus menjadi perusahaan panci tempatnya bekerja. "Saya lari saat tidak ada mandor yang memperhatikan," kata Dirman.

Setelah berhasil keluar, Dirman sempat bersembunyi. Tidak lama berselang seorang tentara datang mengejarnya. Ketika Dirman mencoba berlari sekuatnya, ternyata warga sekitar juga ikut mengejarnya. "Saya diteriaki maling oleh tentara itu," katanya. (Baca:Buruh Panci Coba Lari Diteriaki Maling dan Digebuk)

Dikejar warga dan tentara, Dirman ini tidak berhasil lolos. Dia terlanjur dipukuli warga karena dituduh maling. Padahal, Dirman sudah berusaha menjelaskan kalau dirinya bukan maling, melainkan pekerja yang ingin minggat karena tidak kerasan. Sebenarnya, setelah Dirman bercerita, warga sempat melepaskannya. Sayangnya, tentara yang ikut mengejarnya tetap menahannya. "Tangan saya diikat ke belakang," ujarnya. Dalam keadaan terikat, tentara itu membawa Dirman kembali ke dalam pabrik.

Di pabrik, mandor dan tentara itu memukulinya bergantian di depan buruh lain. Dirman mengaku ditelanjangi dan terus dipukuli. "Kami semua dikumpulkan untuk melihat dia," kata Bagas, korban lainnya, membenarkan kisah Dirman.

Menurut Bagas, Dirman dikurung selama sehari di kamar mandi. "Jika tidak mau bernasib seperti Dirman, kalian harus patuh," kata Bagas menirukan kata-kata mandornya.

Toh, karena beratnya siksaan, masih banyak buruh yang mencoba kabur. Setiap ada yang kabur, semua buruh akan diinterogasi mandor dan Yuki. Dan, sambil bertanya, para buruh yang tak kabur dipukul dan dimaki.

Penderitaan para buruh ini berakhir ketika pada Jumat, 3 Mei 2013, Kepolisian Resor Kota Tanggerang menggebrek CV Cahaya Logam milik Yuki Irawan di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan. Dari penggerebekan itu ditemukan 34 buruh pabrik yang disekap dan diperlakukan tidak manusiawi. Mereka ditemukan dengan pakaian kotor dan menderita penyakit kulit. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar)