REPUBLIKA.CO.ID, Sebagai salah satu bahan pangan yang dianjurkan,
serat memiliki peran yang penting bagi kesehatan ibu hamil. Manfaat
serat tersebut antara lain:
1.Keseimbangan gula darah
Serat yang bisa larut dalam air antara lain adalah kacang polong, gandum, serta buah-buahan seperti apel. Jenis ini penting untuk menjaga kesimbangan kadar gula darah. Sedangkan serat yang tidak dapat larut dalam air, yang biasanya terdapat dalam sebagian besar sayuran termasuk akar-akaran, membantu kerja saluran pencernaan. Masing-masing tipe serat tersebut memiliki fungsi masing-masing sehingga wanita hamil harus mengkonsumsi kedua jenis serta tersebut.
2. Konstipasi dan varises
Konstipasi atau sembelit (susah buang air besar) amat umum diderita oleh ibu hamil. Hal ini terjadi akibat terjadinya penurunan kontraksi pada saluran pencernaan dan berkurangnya kemampuan usus besar untuk mengeluarkan ampas makanan karena tekanan dari rahim yang membesar. Bagi wanita yang terbiasa menderita sembelit, masalah ini biasanya semakin memburuk saat hamil.
Seorang wanita hamil juga biasanya tidak seaktif ketika belum hamil. Kadang-kadang, penambahan konsumsi zat besi ketika hamil berperan sebagai salah satu penyebab sembelit. Setiap gram serat bisa meningkatkan volume ampas makanan sebesar empat hingga 20 kali lipat.
3. Wasir
Wasir adalah efek samping dari sembelit, khususnya jika seorang ibu hamil sulit buang air akibat ampas makanan yang amat keras. Namun hal ini jarang terjadi pada ibu hamil yang mengkonsumsi makanan berserat. Makanan kaya serat bisa mengurangi tekanan dari pembuluh darah dan mencegah terbentuknya wasir. Meski pada orang-orang tertentu mungkin secara genetis cenderung menderita wasir, makanan berserat tinggi akan mengurangi risiko tersebut.
4. Terlindung dari keracunan
Seorang ibu hamil harus terlindungi dari keracunan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar racun dapat diikat oleh serat. Maka jika si ibu mengkonsumsi serat tinggi, maka racun tersebut akan lebih cepat terbuang dari tubuh. Jika racun tersebut tersimpan dalam tubuh selama lebih dari 24 jam, maka hal ini akan berbahaya. Serat membantu mempercepat waktu ''transit'' racun tersebut. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah bahan yang mampu memperbaiki tektur ampas makanan mejadi lebih besar dan lunak. Sementara serat yang larut dalam air mengikat sekresi empedu dalam tubuh kita dan membantu ampas makanan keluar dari usus besar.
5. Mengendalikan berat badan
Seorang wanita umumnya mengalami kenaikan berat badan antara 10 hingga 12 kilogram selama hamil. Ia diharapkan tidak mengalami pertambahan berat badan kelewat banyak. Makanan berserat tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan memperlambat proses komsumsi makanan. Makana jenis ini juga memberi perasaan lebih cepat kenyang. Lambatnya pelepasan zat gula dari darah juga membantu mengurangi rasa lapar selama hamil.
6, Diabetes dan hipoglikemia
Diet makanan berserat tinggi (khususnya jenis yang larut dalam air) mengurangi penyerapan gula dalam darah. Maka mengkonsumsi makanan berserat membantu kadar gula dalama darah lebih stabil. Serat yang larut dalam air menunda pengosongan perut dengan ''melapisi'' bagian usus. Pada saat yang bersamaan, proses penyerapan gula dalam usus pun berkurang setelah makan sehingga mengurangi pula kebutuhan insulin. Ini amat penting dalam kehamilan. Seorang calon ibu harus memastikan adanya pasokan buah-buahan segar dan sayuran mentah atau kukus, seperti kol, brokoli, bayam, dan paprika. Setiap makan harus pula mengandung nasi, gandum, atau mi. Jenis protein bukan daging seperti kacang lentil merupakan sumber makanan yang kaya serat.
1.Keseimbangan gula darah
Serat yang bisa larut dalam air antara lain adalah kacang polong, gandum, serta buah-buahan seperti apel. Jenis ini penting untuk menjaga kesimbangan kadar gula darah. Sedangkan serat yang tidak dapat larut dalam air, yang biasanya terdapat dalam sebagian besar sayuran termasuk akar-akaran, membantu kerja saluran pencernaan. Masing-masing tipe serat tersebut memiliki fungsi masing-masing sehingga wanita hamil harus mengkonsumsi kedua jenis serta tersebut.
2. Konstipasi dan varises
Konstipasi atau sembelit (susah buang air besar) amat umum diderita oleh ibu hamil. Hal ini terjadi akibat terjadinya penurunan kontraksi pada saluran pencernaan dan berkurangnya kemampuan usus besar untuk mengeluarkan ampas makanan karena tekanan dari rahim yang membesar. Bagi wanita yang terbiasa menderita sembelit, masalah ini biasanya semakin memburuk saat hamil.
Seorang wanita hamil juga biasanya tidak seaktif ketika belum hamil. Kadang-kadang, penambahan konsumsi zat besi ketika hamil berperan sebagai salah satu penyebab sembelit. Setiap gram serat bisa meningkatkan volume ampas makanan sebesar empat hingga 20 kali lipat.
3. Wasir
Wasir adalah efek samping dari sembelit, khususnya jika seorang ibu hamil sulit buang air akibat ampas makanan yang amat keras. Namun hal ini jarang terjadi pada ibu hamil yang mengkonsumsi makanan berserat. Makanan kaya serat bisa mengurangi tekanan dari pembuluh darah dan mencegah terbentuknya wasir. Meski pada orang-orang tertentu mungkin secara genetis cenderung menderita wasir, makanan berserat tinggi akan mengurangi risiko tersebut.
4. Terlindung dari keracunan
Seorang ibu hamil harus terlindungi dari keracunan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar racun dapat diikat oleh serat. Maka jika si ibu mengkonsumsi serat tinggi, maka racun tersebut akan lebih cepat terbuang dari tubuh. Jika racun tersebut tersimpan dalam tubuh selama lebih dari 24 jam, maka hal ini akan berbahaya. Serat membantu mempercepat waktu ''transit'' racun tersebut. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah bahan yang mampu memperbaiki tektur ampas makanan mejadi lebih besar dan lunak. Sementara serat yang larut dalam air mengikat sekresi empedu dalam tubuh kita dan membantu ampas makanan keluar dari usus besar.
5. Mengendalikan berat badan
Seorang wanita umumnya mengalami kenaikan berat badan antara 10 hingga 12 kilogram selama hamil. Ia diharapkan tidak mengalami pertambahan berat badan kelewat banyak. Makanan berserat tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan memperlambat proses komsumsi makanan. Makana jenis ini juga memberi perasaan lebih cepat kenyang. Lambatnya pelepasan zat gula dari darah juga membantu mengurangi rasa lapar selama hamil.
6, Diabetes dan hipoglikemia
Diet makanan berserat tinggi (khususnya jenis yang larut dalam air) mengurangi penyerapan gula dalam darah. Maka mengkonsumsi makanan berserat membantu kadar gula dalama darah lebih stabil. Serat yang larut dalam air menunda pengosongan perut dengan ''melapisi'' bagian usus. Pada saat yang bersamaan, proses penyerapan gula dalam usus pun berkurang setelah makan sehingga mengurangi pula kebutuhan insulin. Ini amat penting dalam kehamilan. Seorang calon ibu harus memastikan adanya pasokan buah-buahan segar dan sayuran mentah atau kukus, seperti kol, brokoli, bayam, dan paprika. Setiap makan harus pula mengandung nasi, gandum, atau mi. Jenis protein bukan daging seperti kacang lentil merupakan sumber makanan yang kaya serat.
No comments:
Post a Comment